Sebagai informasi, Hidayat dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah pada 8 April 1960. Sempat mengenyam pendidikan tingkat dasar di kampung halamannya, Hidayat muda melanjutkan jenjang pendidikannya di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur hingga ke Arab Saudi.
Setelah pulang ke Tanah Air, Hidayat sempat aktif mengajar di beberapa universitas, sebelum akhirnya memutuskan bergabung di Partai Keadilan (kemudian berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera). Hidayat juga menajdi salah satu pendiri dari partai berbasiskan agama tersebut dan pada 2003 terpilih menjadi Presiden PKS.
Di bawah kepemimpinannya, meskipun ini bukan merupakan satu-satunya faktor, Partai Keadilan Sejahtera berhasil melipatgandakan suaranya pada Pemilu 2004 sebesar 600%. Partai Keadilan yang pada Pemilu 1999 hanya memperoleh 1,3% suara nasional, meraih 7,34% pada pemilu 2004. Untuk partai yang baru dideklarasikan pada tahun 2003, perolehan tersebut merupakan sebuah prestasi yang amat mengesankan.
Meningkatnya perolehan suara dari PKS secara nasional juga otomatis karena terdongkraknya suara PKS di daerah terutama di Jakarta. PKS berhasil memperoleh suara sebanyak 24,4 % dan artinya bisa mencalonkan cagub sesuai dengan keinginan mereka tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Sayangnya pada pemilihan gubernur tahun 2007 pasangan dari PKS harus kalah dari pasangan dari koalisi gabungan partai di DPRD DKI Jakarta.
Pada pemilu 2004, Hidayat yang juga merupakan caleg PKS dari dapil DKI bisa duduk sebagai anggota DPR RI. Saat itu, dia memperoleh suara cukup tinggi di DKI Jakarta. Dalam masa tersebut, pria berjanggut tipis ini terpilih menjadi Ketua MPR.
Dengan masih dibukanya pendaftaran calon gubernur di DKI, masih belum menutup kemungkinan akan majunya nama Hidayat Nurwahid sebagai salah satu calon alternatif. Apalagi dari internal PKS sendiri belum menentukan siapa yang akan diusung dan juga tidak menutup kemungkinan akan dimajukannya Hidayat, membuat peluang Hidayat masih terbuka lebar.
Juru bicara PKS Mardani Ali Sera saat dikonfirmasi mengaku bahwa berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Termasuk soal memajukan Hidayat untuk posisi DKI 1.
"Sani (Triwisaksana) adalah usungan dari DPW DKI dan sangat diapresiasi dan didukung DPP. Tapi PKS punya banyak tokoh nasional, jadi HNW (Hidayat) bisa juga diturunkan," jelas Mardani saat dikonfirmasi, Jumat (9/3/2012).
Pemungutan suara Pilgub DKI Jakarta akan digelar Rabu 11 Juli 2012. Hanya satu pasang kandidat yang telah pasti bertarung yaitu Alex Noerdin-Nono Sampono yang diusung Golkar, PPP dan PDS. (riz/mad)
http://news.detik.com/read/2012/03/13/065542/1865381/10/?992204topnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar