"Leadership itu harus punya otoritas. Kalau tidak punya otoritas, bagaimana mau memimpin? Seorang komandan tidak punya kekuasaan bagaimana?" kata Marzuki di Kompleks DPR, Jakarta, Rabu (7/3/2012).
Marzuki dimintai tanggapan mengenai kemalasan anggota Dewan dalam menghadiri rapat paripurna selama ini. Banyaknya bangku kosong terlihat hampir dalam setiap rapat. Terakhir, rapat paripurna kemarin molor hingga 1,5 jam akibat belum kuorum.
Marzuki mengatakan, kemalasan anggota Dewan itu hanya bisa diatasi oleh fraksi. Badan Kehormatan yang bertugas menegakkan kehormatan Dewan, lanjut dia, juga tak mampu lantaran pengaturan kehadiran di dalam tata tertib DPR tidak detail.
"Kunci kekuasaan ada di fraksi. Kita minta pada fraksi-fraksi untuk lebih keras kepada anggotanya," kata politisi Partai Demokrat itu.
Bagaimana dengan penerapan presensi dengan finger print? Marzuki mengaku sudah meminta Sekretariat Jenderal DPR untuk segera menerapkan sistem itu. Seperti diketahui, penerapan finger print terus terganjal dan tak jelas kapan realisasinya.
Share10
http://nasional.kompas.com/read/2012/03/07/10510672/Marzuki.Mengaku.Tak.Mampu.Disiplinkan.Anggota.Dewan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar