Informasi yang dikumpulkan detikcom, Jumat (9/3/2012), saat ini PKS masih terus melakukan kontak dengan Fauzi Bowo, incumbent yang sudah didukung Partai Demokrat (PD) untuk jadi cagub periode berikutnya. Komunikasi politik yang dibangun bila sukses akan mengerucut pada duet Fauzi Bowo-Triwisaksana atau Foke-Sani.
Nah, tapi lobi-lobi yang dilakukan masih alot. Soal mahar kabarnya sudah mencapai kesepakatan, namun masih mentok pada soal kerja di lapangan.
PKS kabarnya ingin bila Foke memenangkan kursi gubernur, saat menjabat nanti mau berbagi dengan Sani. Setiap pergeseran pejabat di lingkungan Pemprov DKI harus seizin Sani. Syarat ini yang masih dirundingkan. PKS tidak ingin Sani hanya seperti Prijanto yang hanya dijadikan 'pajangan'.
"Untuk mengantisipasi kegagaglan deal dengan Foke, Hidayat disiapkan," terang sumber detikcom di PKS yang enggan disebutkan namanya.
Kenapa Hidayat menjadi pilihan? Salah satu alasannya sosok Hidayat sudah dikenal luas publik Jakarta. Sosok Hidayat pun tidak diragykan kredibilitasnya. Selain itu, PKS juga sudah memenuhi syarat untuk mengusung calon gubernur, tanpa koalisi dengan parpol lain.
Sayangnya, sumber resmi PKS yang dikonfirmasi belum mau berbicara. Sekretaris Pemenangan Pilkada Wilayah Banten, Jakarta dan Jawa Barat dari PKS, Yudi Widiana hanya menjelaskan, setiap perubahan nama calon harus dikomunikasikan dengan Triwisaksana yang selama ini sudah digadang-gadang PKS.
"Setiap perubahan kebijakan harus dikomunikasikan dulu dengan Bang Sani," jelas Yudi saat berbincang.
Menurut Yudi, semua hal masih mungkin sebelum deklarasi. Namun dia menegaskan saat ini masih Sani yang dijadikan andalan. "Lagipula nama-nama tokoh nasional yang bisa mengimbangi Foke bukan hanya HNW (Hidayat Nurwahid) saja," jelas Yudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar