"Komisi VIII DPR yang akan berangkat plesiran ke Eropa. Tidak main-main anggaran bepergian selama masa reses DPR ini sebesar Rp 1,8 miliar. Asumsi anggaran ini diperoleh dari perhitungaan peraturan menteri keuangan No.84/PMK.02/2011 dengan asumsi anggota dewan yang berangakat sebanyak 9 orang dan ditemani oleh 4 staf mereka," kata Kordinator investigasi dan advokasi FITRA, Uchok Khadafi, kepada detikcom, Kamis (5/4/2012).
Komisi VIII DPR mengunjungi Denmark dan Norwegia dalan rangka studi banding pembahasan RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender. Saat ini Komisi VIII DPR tengah mengajukan anggaran tersebut ke Pimpinan dan Setjen DPR.
"Alokasi anggaran sebesar Rp 1,8 miliar ini hanya menghambur uang demi kesenangan mereka saja. Dan anggaran Rp 1,8 miliar ini hanya akan hangus dan hanya memperlihatkan bahwa DPR adalah salah satu yang bikin jebol 4 setiap tahun APBN sehingga inilah alasan pemerintah menaikkan harga BBM. Kunjungan ke Eropa Utara sangat mahal tidak mencerminkan semangat simpati dan empati penderitaan rakyat miskin terlebih Komisi VIII membidangi masalah kesejahteraan socsal, agama dan bencana," protesnya.
Menurut Uchok, sampai saat ini pembahasan UU Keadilan dan Kesetaraan Gender tidak terbuka. Tidak jelas kemajuan yang diperoleh dalam pembahasan ini.
"Sampai saat ini FITRA belum melihat keberadaan draft RUU yang disusun oleh Komisi VIII DPR RI sehingga belum jelas apa yang mau dibandingkan atau substansi apa yang hendak diperoleh. Dari persoalan diatas, kami dari seknas FITRA meminta kepada Komisi VIII untuk membatalkan plesiran ke Eropa Utara. Lebih baik reses komisi VIII ke dapil masing-masing agar lebih merakyat,"tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar