Jumat, 02 Maret 2012

Wiranto Takut Kalah di 2014 Menurut Anggapan Si Ruhut

JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menegaskan bahwa tidak seharusnya Ramadhan Pohan meminta maaf atas pernyataanya kepada Wiranto beberapa waktu lalu. Ruhut menilai Wiranto takut untuk menghadapi Presiden SBY pada pemilu 2014 mendatang.

"Jadi dengan tegas saya katakan adik saya Ramadhan Pohan tidak perlu minta maaf, (Wiranto) takut ya menghadapi 2014 karena SBY makin kinclong," ujarnya di depan wartawan saat di Gedung DPR Jakarta, Jumat (2/03/2012).

Terkait Elza Syarief yang diduga berada dibalik serangan yang diletupkan oleh Nazaruddin dan didukung oleh Partai Hanura, Ruhut tak mengelak soal itu. Ruhut meilai Elza Syarief menjalankan peran ganda dalam penanganan kasus tersebut. "Itu jelas karena begini, siapa yang enggak tahu Elza Syarief dulu calon dewan kalah, udahlah konsolidasi dulu partainya," ledeknya.

Menurut Ruhut, Hanura saat ini tengah mengalami kepanikan lantaran ambang batas parlemen yang diajukan menjadi empat persen. "Anak-anak Hanura genit-genit apa mulai kalap karena parlementary treshold minimal empat persen itu jalan tengah dari kami," lanjut Ruhut.

Pada kesempatan tersebut Ketua DPP Partai Demokrat ini optimis partainya akan menang lagi pada pemilu 2014 mendatang. "Kami masih optimis menang di atas 30 persen. Kami nyatanya masih tetap tegar walau partai kami turun, wajarlah karena oknum di partai, tapi partai tak terlibat. Tapi SBY masih di atas 50 persen, bayangkan. Siapapun nanti calon persiden yang keluar dari ucapan SBY pasti akan menang," tegas Ruhut.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan mencurigai orang-orang di sekeliling Nazarudin berusaha untuk menghancurkan partainya. Indikasi ini terlihat lantaran Nazar sering berkomunikasi dengan media. Padahal sebelumnya Nazaruddin terbilang tertutup dengan media. Lebih lanjut anggota Komisi II DPR ini kembali menuduh bahwa di balik serangan yang diletupkan oleh Nazar adalah Elza Syarief yang didukung oleh Partai Hanura.

Selain itu menurut Pohan, Wiranto dan partainya masih sakit hati lantaran dua kali kalah dengan SBY dalam Pilpres."Elza itu orang Hanura, kemungkinan besar ada kepentingan politik, karena mungkin Wiranto masih sakit hati karena kalah dua kali dengan SBY. (sus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar