Senin, 27 Februari 2012

Direncajnakan BBM akan Naik, IHSG-Rupiah Kompak Melemah

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 33 poin berbarengan dengan anjloknya nilai tukar rupiah. Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar mentah (BBM) menjadi sentimen negatif.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.150 per dolar AS dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di Rp 9.060 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG jatuh 18,207 poin (0,47%) ke level 3.876,355. Sentimen kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tingginya inflasi masih menghantui indeks.

Tekanan jual tak henti-hentinya menghajar IHSG sejak pembukaan perdagangan sesi I. Indeks bahkan sempat menduduki level terendahnya hari ini di 3.838,539.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG turun 38,611 poin (0,99%) ke level 3.855,951. Kekhawatiran akan tingginya inflasi pasca BBM naik membuat investor takut.

Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau pada perdagangan hari ini. Bahkan, aksi beli saham yang biasa terjadi menjelang penutupan tidak berhasil mengangkat indeks untuk bergerak ke atas.

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (27/2/2012), IHSG terpangkas 33,546 poin (0,86%) ke level 3.861,016. Sementara Indeks LQ 45 terkoreksi 6,366 poin (0,95%) ke level 665,283.

Sentimen negatif rencana kenaikan BBM oleh pemerintah masih menghantui para pelaku pasar. Banyak investor, baik lokal maupun asing berniat keluar sejenak dari lantai bursa demi mengamankan portofolionya.

Saham-saham blue chip banyak dilepas oleh investor asing. Pasalnya, aksi jual ini terjadi di tengah penguatan bursa-bursa Asia dan menembusnya Wall Street ke posisi tertingginya sebelum tahun 2008 lalu.

Koreksi dipimpin oleh saham-saham di sektor industri dasar dan konstruksi yang turun lebih dari dua perse. Hanya dua sektor yang mampu menguat, yaitu industri dasar dan konsumer.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 83.113 kali pada volume 2,684 miliar lembar saham senilai Rp 4,079 triliun. Sebanyak 70 saham naik, sisanya 165 saham turun, dan 83 saham stagnan.

Satu persatu bursa di Asia bejatuhan ke zona merah setelah sempat naik tinggi siang tadi. Hanya bursa saham China yang masih mampu bertahan di zona hijau.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:


Indeks Komposit Shanghai naik 7,43 poin (0,30%) ke level 2.447,06.
Indeks Hang Seng melemah 189,00 poin (0,88%) ke level 21.217,86.
Indeks Nikkei 225 turun tipis 13,45 poin (0,14%) ke level 9.633,93.
Indeks Straits Times turun 20,89 poin (0,70%) ke level 2.957,19.


Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Fastfood (FAST) naik Rp 1.000 ke Rp 14.700, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 500 ke Rp 140.500, Astra Internasional (ASII) naik Rp 450 ke Rp 68.700, dan Unilever (UNVR) naik Rp 400 ke Rp 18.600.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 950 ke Rp 52.050, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 950 ke Rp 51.000, Surya Toto (TOTO) turun Rp 900 ke Rp 49.100, dan Indocement (INTP) turun Rp 750 ke Rp 16.350.

http://finance.detik.com/read/2012/02/27/161254/1852664/6/bbm-akan-naik-ihsg-rupiah-kompak-melemah?f9911023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar