Salah satunya adalah anggota Komisi III DPR dari Gerindra, Martin Hutabarat. Bagi dia, mengenakan jam tangan Rolex ke DPR adalah gaya hidup hedonis yang tak perlu dicontoh.
"Kalau mau jujur saya punya jam Rolex yang mahal. Saya diberi orang sebagai kenang-kenangan, tapi tidak pernah saya pakai ke DPR, karena itu kan hedonis," kata Martin, sambil menunjukkan pergelangan tangannya yang dibiarkan polos tanpa jam Rolex.
Martin menyampaikan itu saat berbincang dengan detikcom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2/2012).
Kalau mau melihat waktu, Martin memilih membuka telepon genggamnya. Telepon genggam Blackberry Onyx, sudah menggantikan fungsi jam tangan.
"Sebenarnya jam itu kan kegunannya melihat waktu. Kenapa saya tidak memakai jam karena bisa dilihat di HP saya ini," kata Martin menunjukkan Blackberry Onyx berwarna hitam keluaran tahun lalu.
Bagi Martin sendiri, jam tangan tak perlu mahal. Menurutnya, jam mahal sekalipun tak membuat harga diri orang naik.
"Sebenarnya jam itu tidak perlu mahal-mahal. Orang yang memiliki jam yang mahal orang yang gak pede. Kalau tidak mahal dia tidak merasa dirinya dihargai orang. Padahal orang belum tentu tahu bahwa harganya itu mahal. Banyak orang hidup dalam imajinasi bahwa dengan itu nilai diri mereka itu bertambah," ungkap politisi senior Gerindra ini.
Dia biasa memakai jam tangan saat ke luar negeri. Agar tak lupa perbedaan waktu yang cukup jauh. Itupun yang sederhana, dia tak ingin membuat rakyat kecewa.
"Itu pun saya pakai yang murah saja. Bagi saya rakyat itu hidupnya pas-pasan. Apapun rakyat tahu akan mengiris hati rakyat. Jadi yang penting bukan aksesori tapi ide dan kerja kerasnya," tegas Martin.
http://news.detik.com/read/2012/02/28/122027/1853357/10/tak-mau-disebut-hedonis-martin-hutabarat-pilih-simpan-jam-rolex-nya?9922022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar