"Bahwa rokok tidak sebagaimana yang dinyatakan selama ini adalah lonceng kematian bagi siapa saja yang menghisapnya. Namanya penemuan ilmiah terus menerus akan diuji dan teruji," katanya dalam acara peluncuran buku divine rokok sehat di kantor kementerian perindustrian, Jakarta, Selasa (28/2/2012)
Penelitian yang dimaksud Fahmi adalah sebuah temuan suatu zat yang menurut Guru Besar Universitas Brawijaya Prof Sutiman Bambang Soemitra bisa menetralisir zat-zat berbahaya dari asap rokok. Zat itu bernama divine kretek yang ditemukan oleh ahli kimia radiasi Indonesia Dr Gretha Zahar.
Rokok yang sudah ditetesi zat divine kretek maka asapnya tidak berbahaya bahkan bisa menyembuhkan penyakit. Dr Gretha menemukan Scavenger yang menghasilkan devine kretek, scavenger dihasilkan dengan teknologi nano.
"Istri Prof Sutiman mengalami kanker payudara dengan metode pengobatan dokter Gretha melalui asap rokok Alhamdullilah beliau sembuh," katanya.
Dr Gretha merupakan ahli kimia radiasi Indonesia. Sementara itu Prof Sutiman merupakan Guru Besar molekuler/sekuler, nanobiologi Universitas Brawijaya.
"Kami tidak mau menyatakan kalau rokok itu aman, tapi lewat penemuan yang dilakukan ini sepertinya oke. Pada ujungnya kita akan melindungi para petani tembakau," katanya.
Terkait dengan adanya penelitian ini maka roadmap industri rokok di 2015 yang menyatakan rokok akan dibatasi maka bisa saja dirubah atau paling tidak dimundurkan pemberlakuannya.
Ia juga mengakui saat ini ada gerakan masif untuk meniadakan rokok kretek yang merupakan khas Indonesia seperti kasus diskriminasi rokok kretek oleh AS. Pemerintah didorong harus terus membela kepentingan produk Indonesia.
"Di sisi lain masyarakat bangga produksi Indonesia ini, ingin mepertahankan produk-produk khas Indonesia. Gerakan kontra ini apalagi menghilangkan rokok kretek yang maksudnya menggantikan dengan produk lain, ini perperan yang besar di industri farmasi kalau ini dilakukan matilah petani tembakau dan cengkeh," katanya
Fahmi Idris merupakan salah satu sosok bukan perokok namun cukup aktif mendorong agar industri rokok terus tumbuh diantaranya melalui kampanye positif terhadap rokok khususnya rokok kretek.
Ia pernah mengaku mendukung larangan merokok bagi anak-anak maupun ibu hamil untuk merokok. Namun ia tidak setuju kepada orang-orang yang mempersoalkan keberadaan industri rokok.
http://finance.detik.com/read/2012/02/28/171655/1853775/1036/fahmi-idris-rokok-tak-selamanya-jadi-lonceng-kematian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar